Aku terkejut mendengar hal tersebut, aku langsung berlari tetapi kembali kemana? Jika Ken akan melarikan diri dari Theressa, harus kemana Ken berlari?
[[Kembali kerumah| 4a]]
[[Ke kantor polisi| 4b]]Kita akan bertemu saat makan siang tiba. Aku datang terlebih dahulu, dia agak terlambat karena ada urusan mendadak. Jam 13.30 dia tiba, mengenakan dress berwarna pink, berambut pendek, dia bernama Theressa. Kita berbincang soal rumah yang aku ceritakan di thread, dia mengaku mengetahui latar belakang rumah itu.
Katanya, rumah itu dibangun saat tahun 1980, yang membuat rumah itu adalah seorang pemilik pabrik rokok terkenal pada zamannya. Lalu pemilik pabrik itu memiliki anak perempuan yang bernama Sanae. Sanae semasa hidupnya selalu merasa sangat kekurangan, walaupun memiliki harta yang melimpah bukan berarti dia mendapat kasih sayang yang melimpah juga. Ibunya meninggal saat melahirkannya, bapaknya alias sang pemilik pabrik rokok juga selalu sibuk dengan bisnisnya. Sanae juga tidak punya teman, dia selalu terkurung di rumahnya yang megah itu. Tahun 2000, pemilik pabrik rokok tiba - tiba bangkrut, Theressa tidak mengetahui alasan mengapa pabrik itu tiba - tiba bangkrut. Yang jelas setelah itu Sanae ikut terpuruk, perabotan rumahnya satu persatu mulai menghilang, tanah di rumahnya kian menyempit karena disita oleh bank, pembantu - pembantu yang mulai resign, dan ayahnya yang mulai sakit. Tahun 2005 ayahnya menghembuskan nafas terakhirnya, karena Sanae merasa di dunia ini tidak ada lagi yang bisa dikejar, Sanae memutuskan untuk bunuh diri. Di usia Sanae yang ke 23 tahun, di ruang tengah, memakai dress berwarna merah, dia menggantung dirinya sendiri. 5 hari setelah Sanae menggantung diri, polisi menemukan mayat Sanae yang sudah membusuk.
Dengar - dengar dari rumor yang beredar, sering terdengar suara menangis di rumah itu. Tahun 2008, rumah itu mulai diperjualbelikan, di permak seperti rumah yang baru dibangun tahun lalu. Saat rumah itu dibeli, pemilik rumah saat itu juga diganggu oleh pengganggu. Pemilik mencoba untuk “mensucikan rumah” lalu tidak ada gangguan lagi. Tetapi seminggu setelah “mensucikan rumah” pemilik rumah itu tiba - tiba meninggal, tanpa keterangan yang jelas dari keluarga dekat pemilik rumah, tetapi dari keterangan berita dia meninggal di ruang tengah dengan mengenakan baju merah. “Begitu ceritanya Ken, aku tidak tahu kejadian setelahnya, yang jelas setelah membaca ceritamu di thread aku langsung teringat akan kejadian itu” Katanya sebelum menyeruput matcha latte miliknya, “Kamu dapat berita itu dari mana?” “Berita turun temurun”, “Turun temurun?” Kataku sambil menunjukkan ekspresi bingung, “Iyaa, cerita itu awalnya dari ibuku, lalu ibuku menceritakannya pada ku” “Ohh, lalu menurutmu apa solusi agar gangguan itu tidak muncul kembali?” “Pilihannya hanya ada dua, kau pindah rumah atau mencoba “mensucikan rumah” itu”.
[[next| next]]Saat Theressa melihat foto yang dipegang oleh Ken, Theressa terkejut lalu mengambil foto tersebut dan merobek nya. Lalu, Theressa berbisik ke Ken "Anggap saja kau tidak pernah melihat foto itu dan jangan mencari aku stelah ini". Lalu Theressa keluar cafe dengan terburu - buru.
[[next.| next.]]Ken melakukan kegiatan “mensucikan rumah” dengan baik baik saja, tetapi setelah kegiatan tersebut tidak ada kabar lagi dari Theressa. Theressa menghilang entah kemana seperti ditelan bumi.
[[next|next]]Ken berlari kerumah dengan terburu - buru, takut dengan Theressa yang mengejarnya. Ken bersembunyi di bawah tangga, karena di bawah tangga rumahnya ada ruangan seperti kamar Harry Potter. Tiba tiba ada yang mendobrak pintu masuk diluar, "Kenn, dimana kamuu" setelah itu dia berkeliling rumah ini, dia mengacak acak rumah sambill berteriak "DIMANA KAMU KENN". Lalu dia berjalan mendekati ruangan tangga ku, Theressa tertawa "Aku tau kamu takut sama aku, gapapa aku kasih waktu 10 detik yaaa buat keluar dari ruangan itu atau aku dobrak nih kayak pintu depan, 1....2.....3......4......5....6....7...8...9.....10" Lalu Theressa mendobrak pintu ruanganku bersembunyi, dengan sigap aku menarik tangannya kebelakang dan memborgol tangannya lalu mengikat kakinya. Aku memberikannya totok badan agar dia diam di tempat.
Oiya aku ingin menjelaskan pekerjaan ku yang sebenarnya, aku detektif yang ditugaskan ke Jepang karena kasus ini, aku juga sudah tau dari pertemuan pertama kalau cerita dia hanya karangan. Dann kalau untuk totok.....tidak usah dijelaskan karena aku belajar dari ayahku, itu saja. Setelah itu, polisi datang kerumahku untuk mengambil Theressa dan kasus ini akhirnya ditutup.
=><=
#The End
[[Ending kedua| 4b]]Theressa langsung ditangkap, karena Ken dengan sigap langsung mengirim voice note yang dia rekam saat Theressa bercerita dan kasus ini ditutup.
=><=
#The End
[[Ending pertama| 4a]]Samantha Valeria, nama yang indah tetapi aku benci dengan keindahannya. Kita lahir dirahim yang sama tetapi mengapa nasih kita berbeda? Aku hidup sebatang kara tidak memiliki apa apa, sedangkan dia? Hal yang aku mau dia selalu dapatkan, keluarga harmonis, uang tetapi tetap saja dia mengeluh akan kehidupannya padaku. Aku hanya bisa membencinya dalam diam saat itu, karena aku tidak memiliki teman selain dia, aku sama sama terkurung seperti dia tetapi dia merasa paling menderita disitu. Aku merasa dia adalah orang paling tidak bersyukur di dunia, makanya aku mulai mencelakainya. Mula - mula dari ayahnya, aku tidak sudi memanggilnya ayah ku karena dia sudah tega membuangku saat aku lahir. Ayahnya meninggal karena ulahku, aku mencampurkan buah blueberry yang sebenarnya bukan buah pada makanannya lalu ayahnya meninggal. Kalau untuk sakit dan bangkrut itu sudah takdir, yang penting saat itu aku puas melihat Samantha makin menderita.
Aku tetap menemaninya, dengan alibi aku akan tetap menemaninya dalam kondisi apapun dan dimanapun. Bukan itu alasannya sebenarnya, aku hanya ingin membuatnya lebih menderita. Ketika Samantha ulang tahun ke 23 tahun, aku mengajaknya makan diluar. Saat dia sudah bersiap untuk pergi keluar, aku menyuruhnya untuk meminum air putih yang sudah aku campur obat tidur. Obatnya manjur, saat dia tertidur aku menyiapkan alat alat yang sekiranya membuat orang berpikir Samantha bunuh diri. Tetapi saat aku sudah selesai melakukan hal itu, ternyata ada yang melihatku dari tadi. Ayahmu pak Yahya bukan? Saat itu ayah mu langsung lari, aku membiarkannya karena aku ada rencana untuk membuat anaknya menderita.
[[next| next]]Karena Theressa memiliki 2 pilihan, maka $nama akan memilih apa?
[[ Pindah rumah|2a]]
[[Mensucikan rumah|2b]]
[[ Pulang ke Indonesia|2c]]Aku terdiam setelah hal itu terjadi. "Anggaplah kalau kau tidak pernah melihat foto itu" memangnya mengapa? Apakah ada hal yang disembunyikan dari ku? Lantas aku langsung membereskan barang barang yang sudah aku keluarkan, dan mengambil sobekan foto tersebut. Sesampainya di rumah aku langsung membuka browser untuk mencari tau tentang Samantha Valeria. Aku mencari cari, tidak bertemu dengan browser yang pas, setelah itu aku melihat ada browser dengan judul menarik "Anak sang pemilik pabrik gula, Samantha Valeria dan Theressa Valeria bersaudra" hah? Bukannya nama anaknya Sanae? Lalu kenapa ada Theressa juga? Setelah aku mencari tau lebih dalam, di artikel tersebut mejelaskan bahwa Sanae bukan bunuh diri, tetapi dibunuh oleh sesorang yang belum diketahui identitasnya oleh polisi dan untuk fakta Samantha mempunyai adik itu benar karena sebenarnya mereka lahir bersamaan tetapi karena pemilik pabrik gula hanya ingin mempunyai anak 1, maka Theressa diberikan pada pembantunya alias mama angkat Theressa.
Setelah aku mengetahui hal tersebut aku langsung bergegas ke tempat Theressa bekerja, aku tau karena saat pertemuan pertama dia berbalik badan ke cafe tempat kita bertemu lalu dia melayani pelanggan - pelanggan yang datang. Setelah aku kembali ke cafe, aku melihat ada Theressa yang sedang melamun di meja kasir. Aku mengajaknya untuk bertemu di belakang cafe, untungnya Theressa mau. Saat tiba dibelakang cafe, aku menanyakan hal yang masih mengganjal di pikiranku, "sebenarnya siapa Samantha Valeria?" Theressa tersenyum ke arah ku, lalu dia mulai bercerita.
[[ cerita Theressa| Cerita Theressa]]Ken akan tinggal dirumah tersebut, dan akan lebih sering mendapat gangguan gangguan.
[[Next|Next]]Sehari setelah Ken mengirimkan cerita ke thread, Ken tiba - tiba dihubungi oleh salah satu pengguna X bernama xyza2b4. Ken tidak tahu siapa dia dan dia juga tidak tahu siapa aku, tetapi dia tahu akan latar belakang rumah tersebut. Maka, kita memutuskan untuk bertemu di cafe dekat rumah Ken.
[[next | next]]Ken hidup bahagia selamanya
[[next| next]]Tidak ada salahnya mencoba. Tetapi setelah Ken berpikir kembali Ken harus tetap berhati - hati karena hal tersebut bisa saja membahayakan aku dan dompet ku. Kalau pindah rumah juga sepertinya tidak bisa, aku sibuk, tidak sempat memilih tempat tinggal lagi.
[[ next|next ]]Ken hidup tenang, tetapi uang tabungan yang dipakai untuk Ken balik ke Indonesia habis, Ken tidak jadi hidup tenang karena harus mencari lowongan pekerjaan lagi.
[[next| next]]Karena Ken penasaran dengan siapa pemilik rumah apa yang akan $nama plilih?
[[ Memendam rasa penasaran|1a]]
[[Bercerita di app X|1b]](set:$nama to (prompt: "Ketiklah nama kamu!: ", ""))
Hai $nama, Perkenalkan nama ku Ken.
Aku seorang pekerja kantoran di salah satu provinsi di Indonesia. Cerita ini dimulai saat aku pindah ke sebuah rumah di Prefektur …… , Jepang. Rumahnya lumayan luas dan murah juga. Aku pindah ke Jepang karena aku ditugaskan untuk bekerja disana.
Awalnya aku tidak merasa aneh dengan rumah itu, tetapi setelah 1 bulan aku tinggal di rumah itu aku mulai merasakan keanehan - keanehan seperti kursi yang tiba - tiba pindah ke satu tempat ke tempat yang lainnya, vas bunga yang tiba - tiba pecah, dan lain - lain, tetapi aku tidak menghiraukannya, aku tetap menjalankan hari - harinya seperti biasa.
Tetapi semakin aku tidak memperdulikan hal itu, gangguan tersebut semakin menjadi - jadi, jendela yang sering terbuka tertutup sendiri, kursi yang terlempar,dan TV yang menyala sendiri. Hingga suatu hari, aku melihat sendiri sosok yang menggangguku, wanita berambut panjang dengan muka rata, berbaju merah panjang. Awalnya dia hanya menampakan diri, aku biarkan saja dia, toh dia juga tidak mengganggu.
Tetapi saat malam kemarin, dia menampakan diri di depan kasur, bajunya berubah menjadi baju putih panjang yang berlumuran darah. Dia berjalan ke arah samping kasur lalu melihat ku dengan jarak yang sangat dekat, ingin ku berteriak tetapi mulutku seperti ditutup, ingin ku bergerak tapi badan ku sangat berat untuk digerakkan. Di sampingku, dia berkata “TOLONG AKU, BEBASKAN AKU!!!” lalu aku terbangun karena alarm pagi, beruntung hanya mimpi.
Karena aku merasa terganggu dengan keanehan tersebut, jadi hari ini aku memutuskan untuk bertanya pada penjual yang sebelumnya menjual rumah ini. Aku bertanya ke penjual rumah siapa pemilik rumah ini sebelumnya, penjual rumah bilang dia tidak bisa memberi tahu karena itu termasuk informasi pribadi pemilik rumah.
[[Next|Next]]apa yang akan $nama pilih saat itu?
[[ Menanyakan pada Theressa| 3a]]
[[ Tidak menanyakan hal tersebut| 3b]]Jam sudah menunjukkan pukul 12 dini hari, dan aku belum bisa tertidur. Mencari artikel tentang rumahku tidak sesulit yang ku duga, tinggal mencari “rumah peninggalan sang pemilik pabrik rokok” muncul beribu - ribu artikel yang membahas hal itu, isi nya sama saja tidak seperti yang ku harapkan. Tetapi semakin ku cari sampai ke inti artikel ini, aku menemukan sesuatu yang menarik perhatian ku, “cerita mensucikan rumah peninggalan sang pemilik pabrik rokok”. Aku klik artikel itu, muncul pembahasan yang ku cari selama ini, orang yang melakukan kegiatan “mensucikan rumah” bernama Samantha Valeria. Tetapi aku merasa tidak asing dengan nama Valeria, sepertinya tadi siang aku baru mendengar nama Valeria itu, mungkin perasaan ku saja.
Tiba - tiba alarm berbunyi, menunjukkan pukul 7 tepat. Hari ini adalah hari libur, jadi aku bisa bersantai sambil menikmati hari libur. Pagi ini kuawali dengan menghubungi Theressa, mengajak bertemu lagi saat makan siang tiba di cafe kemarin. Sudah selesai ku menghubungi Theressa, aku memutuskan untuk membersihkan rumah karena aku merasa rumah ini sangatlah kotor. Banyak jaring laba - laba, lantai kotor, meja berdebu, ighh merinding. Saat ku membersihkan bagian atas lemari, aku menemukan sebuah kotak besar berwarna pink, berpita warna putih. Aku mengambil kotak itu dan membukanya, disana ada album foto dan surat - surat yang sangat lah banyak. Saat ku membuka album foto itu, tiba - tiba ada satu foto yang terjatuh. Aku mengambil foto tersebut, mukanya seperti tidak asing, aku sepertinya pernah melihat di suatu tempat. Aku membalikkan foto itu, di belakang foto tertulis “semoga kita akan selalu seperti ini ya? -Theressa and Samantha 2007” Aku tidak yakin bahwa itu benar - benar Theressa, rasa ingin bertanya ku sangat besar. Tapi nanti saja lah aku ingin membersihkan rumahku terlebih dahulu. Selesai membersihkan rumah, aku mandi dan bersiap - siap untuk bertemu Theressa di cafe.
Saat di cafe, dia menjelaskan tentang bagaimana cara mensucikan rumah, yang pertama harus menulis surat bertulis tangan menggunakan tinta dari darah ayam. Disurat itu harus menulis” 神様どうかこの騒動から私を解放してください” (Tuhan, tolong bebaskan aku dari masalah ini). Setelah surat itu ditulis, surat itu harus dibakar. Setelah dibakar, abu dari surat itu harus disebarkan ke tempat tertentu, seperti ujung dapur, ujung kamar, dan ujung dari rumah. Mengapa harus di ujung, karena di bagian ujung ruangan rawan muncul penampakan tersebut. Lalu setelah menyebarkan abu tersebut, rumah tersebut tidak boleh dibersihkan selama 2 minggu setelah proses penebaran abu. Jika sudah 2 minggu maka rumah itu harus dibersihkan full sampai ke akar - akarnya. Jika orang yang melakukan kegiatan “mensucikan rumah” tidak melakukan sesuai tutor yang dilakukan, maka orang tersebut harus menerima konsekuensinya. Setelah Theressa menjelaskan, aku ingin bertanya satu hal, tentang foto yang aku temukan saat bersih - bersih rumah tadi, tapi aku tidak yakin bahwa itu adalah foto Theressa atau bukan. Jadi aku harus memilih antara aku harus memendam perasaan penasaran itu atau aku menanyakan foto itu pada Theressa.
[[next|next]]